Sunday, January 17, 2021

Users don't buy what you do, they buy why you do it!

Users don't buy what you do, they buy why you do it!

Pernah dengar jargon yang saya jadikan judul di atas? Jargon tersebut diambil dari intisari konsep Golden Circle yang diprakarsai oleh Simon Sinek dalam bukunya yang berjudul Start With Why. Simon memperkenalkan konsep ini ke publik ketika menjadi salah satu pembicara di acara TED Talk dan kemudian mengispirasi para entrepreneur untuk menerapkan konsep tersebut di dalam membangun sebuah produk.

Menurut Simon, dalam membangun sebuah produk, terlebih dahulu kita harus paham tiga hal yang kemudian dia namakan sebagai The Golden Circle yang terdiri dari: Why, How and What.

Why?
Dari tayangan TED Talks yang saya tonton, Simon mengatakan "sangat sedikit sebuah organisasi paham kenapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan.

How?
Banyak dari organisasi yang paham bagaimana cara mereka mencapai sebuah kesuksesan akan produk, banyak juga dari mereka mampu menuliskannya ke dalam sebuah presentasi dan bagaimana cara mereka men-deliver layanan tersebut ke pelanggan

What?
Setiap organisasi atau perusahaan tau apa yang mereka lakukan. Mereka thu misi-nya apa, produknya atau layanan yang mereka berikan ke pelanggan.

Singkat kata menurut saya itu What itu datang dari mulut kita, How itu dari otak kita, Why itu dari hati kita. Kira2 seperti itu perumpamaannya.

Simon Sinek yang merupakan mantan eksekutif di sebuah perusahaan advertising dan juga merupakan seorang penulis buku telah belajar banyak dari beberapa leader berpengaruh dari perusahaan perusahaan top dunia dan dia menemukan bahwa kunci sukses dari sebuah organisasi itu adalah bagaimana cara berpikir seorang leadernya, bagaimana mereka bertindak dan bagaimana cara mereka berkomunikasi dengan team-nya.

Salah satu contoh perusahaan yang dicontohkan oleh Simon dalam buku dan materinya di TED Talks adalah Apple. Apple menurut dia telah sukses menerapkan konsep Golden Circle, yang mana WHY sudah bisa menjadi meyakinkan pelanggannya untuk harus memiliki product Apple, bahkan tak ayal muncul seorang fanatik yang kerap disebut dengan Apple Fanboy. Istilah inipun muncul karena keberhasilan Apple mengimplementasikan konsep The Golden Circle dengan baik.

Untuk jadi bahan referensi, kalian bisa menemukan hasil karya Simon Sinek dari 2 bukunya yang fenomenal, Pertama "Leaders Eat Last" dan Kedua "Start With Why" yang kita bahas dalam tulisan saya kali ini.
Nah, sudahkah kalian siap untuk memulai membangun sebuah Perusahaan Rintisan atau Produk dengan menggunakan konsep The Golden Circle-nya Simon Sinek. Yuk share pengalaman kalian di kolom komentar.

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search