Tuesday, September 15, 2020

Netflix dan OTT War yang akan mulai ramai

Netflix dan OTT War yang akan mulai ramai

Streaming Service sebetulnya bukan barang baru, beberapa perusahaan yang udah lama main di industri perfilman seperti Fox Networks juga pernah mencicipi bisnis ini dan tidak dilanjut karena sudah dicaplok Disney yang lantas meluncurkan layanan SVOD Disney+ di November 2019. SVOD itu sebetulnya bisa dikatakan mengadopt bisnis model PayTV yang channelnya bisa dinikmati di TV lewat cable tv nya, atau lewat satelitnya. Yang berbeda hanya jalur pipa-nya saja, yang tadinya unicast skrg multicast lewat jalur internet.

Sebut saja Netflix, Netflix adalah pioneer dan juga Game Changer di bisnis SVOD bahkan bisa dikatakan bisnis perfilm-an secara umum, tidak terkecuali bisnis bioskop. Netflix sendiri saat ini memang didapuk sebagai world's leading streaming video subscription service (SVOD) no 1 di dunia. Lainnya kalah, lainnya itu berarti Amazon Prime, Disney+, AppleTV+ dan lain sebagainya. Netflix sendiri sejarahnya memang pemain lama di chain industri perfilm-an, dan bahkan chain paling depan dan langsung ke pelanggan yang ingin nonton film dengan cukup sewa CD/DVD.

Dikutip dari halaman Investopedia, jumlah subscriber Netflix hingga Maret 2020 itu mencapai 183jt pelanggan dan saya yakin sekarang mungkin sudah menyentuh 250jt pelanggan di dunia. Sebuah angka yang cukup besar dan jadi threat bagi perusahaan-perusahaan yang udah lama bermain di value chain ini.

Di Indonesia sendiri, pelanggan Netflix ditaksir ada diangka 2jt pelanggan, tapi karena model subscription Netflix 1 akun minimal bisa dinikmati 2 orang atau lebih bisa jadi active unique usernya bisa 3 kali lipat dari jumlah pelanggan yang subscribe.

Namun sepertinya Netflix sekarang tidak sendirian, Disney+ kita tahu yang baru aja meluncur November 2019 dalam satu tahun mereka mampu menarik minat sekitar 60jt pelanggan di seluruh dunia, belum lagi layanan2 SVOD lainnya yang saya sebutkan di awal.

Tahun 2020, meski kita berduka ditengah pandemi, namun menjadi berkah bagi layanan SVOD, kabarnya sampe pertengahan tahun 2020 saja pelanggan baru yang menggunakan layanan SVOD bertambah sekitar 25.9jt pelanggan. Semakin besar jumlah pelanggan hal yang paling mengerikan berikutnya adalah to make sure mereka stay di layanan, atau bahkan pelanggan bisa aja churn dan berhenti berlangganan. Alasannya tentu saja bisa jadi pelanggan dimungkinkan untuk beralih ke layanan lain jika memang lebih bagus.

Berbicara tentang key driver untuk menjadi pemenang di bisnis SVOD, jawabannya cuma 1, konten! Dilihat dari jumlah Content IP (Intelectual Property), sebetulnya konten film Disney jauh lebih banyak dari Netflix, tapi untuk urusan streaming Netflix masih #1, itu karena Netflix memang fokus bikin dan beli konten untuk layanan streaming, mereka tidak ada beban masa lalu di layanan film konvensional seperti halnya Disney yang masih punya PR untuk tetap bisa menyelamatkan value chain bisnis existing, termasuk bisnis bioskop.

Tapi, lama kelamaan bioskop akan declining juga sih. Karena mereka akhirnya harus mulai adapt. Ini tinggal masalah kapan waktunya saja. Di saat Disney ada di posisi itu, Netflix akan terus menjadi the world no.1, pasalnya Netflix tidak punya beban masa lalu, justru mereka skrg menjadi game changer di industri perfilm-an. Yang Netflix fokuskan saya pikir dia paham betul punya ketertinggalan dari sisi konten, dan seberapa besar dia akan terus produksi Original Series or Movies nya untuk bersiap perang ketika tiba waktunya Disney+ mulai sadar bahwa mereka harus meninggalkan rekan-rekannya yang ada di bisnis "film konvensional"

In terms of Revenue, dikutip dari laman Investopedia catatan revenue Netflix cukup meyakinkan, mulai 2017 aja revenue mereka $11.7 Miliar, 2018 $15.8 Miliar dan tahun 2019 $20.2 Miliar dengan GPM di kisaran 10-15%. Cukup sehat menurut saya, mereka hanya tinggal konsisten saja.

Bagaimana dengan kans player lain? Saya pikir meskipun Amazon Prime subscriber bertengger di posisi 2 saat ini at the end, peperangan layanan SVOD itu hanya tinggal menyisakan 2 saja, Netflix dan Disney+. Dua gian tech ini saya pikir akan mulai menyingkirkan para kompetitor lain dengan cara melakukan aksi korporasi, terutama bagi player yang gak dibacking oleh Gian Company seperti HBOMax, Hulu dan layanan SVOD lain selain AppleTV+ dan Amazon Prime.

Jadi, prediksi saya no 1 dan 2 itu antara either Netflix or Disney+, sisanya jadi layanan "nice to have" saja atauh bahkan dicaplok oleh dua player ini karena kehabisan bensin =D. Well menarik sih menyimak OTT Video war ini, apalagi nanti di tahun 2021.

NB: Photo saya diambil di kantor Netflix Singapore

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search