Thursday, April 9, 2009

Belajar Konsistensi Terhadap Inovasi Dari Seorang Steve Jobs

Belajar Konsistensi Terhadap Inovasi Dari Seorang Steve Jobs

Banyak komentar pedas yang selalu dilayangkan perusahaan-perusahaan komputer saat itu terhadap Lisa, yang merupakan sebuah mimpi Steve Jobs untuk menguasai bisnis komputer di era Wintel yang telah menguasai lebih dari separuh pasar komputer di dunia. Pasalnya, komputer besutan Steve Jobs lewat proyek Lisanya merupakan sebuah perangkat komputer yang elegan menurutnya, tetapi tidak menurut pengguna komputer yang saat itu Wintel telah menjawab semua kebutuhan pengguna komputer di dunia.

Bukan hanya itu, Lisa yang dikeluarkan dipasaran yang tak melibatkan Jobs karena Jobs dianggap tidak memilki keahlian teknis sama sekali, dijual dengan harga yang sangat fantastis, yaitu sekitar $9.500, atau setara dengan 90 juta rupiah untuk sebuah perangkat yang tidak bisa apa-apa, atau juga 3 kali lipat dari harga mainframe IBM yang dijual seharga $3.000 saja dengan beberapa fungsi yang sama.

Jobs mampu meramalkan masa depan

Jobs adalah salah seorang yang tidak memiliki banyak keahlian, tetapi dia mampu meramalkan masa depan lewat inovasi-inovasi yang dilakukannya bersama Apple. Hal itu dikemukakan oleh McKenna, humas yang telah bekerja bersama Apple berpuluh-puluh tahun lamanya. Jobs seperti sebuah pasangan sejati Apple yang tidak terpisahkan. Tapi, pandangan sebelah mata rekan-rekan kerjanya kala itu, memaksa Jobs tersingkir dari kekuasaan Apple.

Apple pasca ditinggalkan Steve Jobs

Munculnya CEO-CEO yang datang dan pergi di Apple, belum mampu menjawab setiap tantangan para kompetitornya untuk terus berinovasi. Sedangkan inovasi-inovasi yang telah diwariskan Jobs masih saja tersimpan di salah satu tempat penelitian inovasi sebuah perusahaan yang terkenal dengan mesin photo-copy bernama Xerox, yang kala itu popularitas mesin photo-copy telah tersingkirkan dengan lahirnya mesin cetak yang terhubung ke komputer atau dikenal dengan printer. Terbukti beberapa deretan fakta beberapa inovasi yang dilakukan Apple yang mengalami kegagalan.

Deretan fakta kegagalan Apple

1. Pippin

Jobs ketika itu bermimpi anak-anak, orang tua, dan guru menggunakan komputer, karena bagi Jobs tidak cukup sulit untuk membuat mereka menggunakan komputer dalam melakukan aktivitasnya. Di antara bentuk inovasi yang dilakukan untuk membuat orang-orang menggunakan komputer adalah dengan melakukan pendekatan terhadap anak-anak.

Maka terciptalah Pippin, sebuah bentuk konsole game untuk anak-anak yang dikeluarkan Apple dan mampu menjalankan aplikasi-aplikasi game yang terhubung dengan komputer Apple. Tapi lagi-lagi konsistensi terhadap sebuah penghargaan akan design yang elegan yang selalu dikatakan Jobs, membuat Pippin harus rela dijual ke pasaran dengan harga yang cukup tinggi.

Hasilnya, sebuah konsole game saingan bernama Sega yang dijual dengan harga sangat murah, telah mengalahkan Pippin di dunia peperangan konsole game kala itu. Apple kembali harus menelan kekalahan untuk kesekian kalinya.

2. Newton

Newton adalah sebuah bentuk Personal Data Assistant (PDA) buatan Apple yang juga mengalami hal yang serupa dengan Pippin. Produk ini mendapat kritikan dari berbagai kalangan. Dan kemudian tersingkirkan setelah muncul-nya Palm yang mengeluarkan produk sama, yang menghasilkan sebuah ejekan baru untuk Newton yaitu “Mahal, tapi tidak bisa melakukan apa-apa”.

3. Dot-Matrix

Dot-Matrix adalah sebuah produk revolusioner Apple, sebagai cikal bakal lahirnya mesin cetak bernama printer di dunia. Dan lagi-lagi, Dot-Matrix hilang beberapa saat setelah lahirnya era printer, karena dot-matrix diejek sebagai mesin cetak paling mahal dan berisik di dunia.

Sekembalinya Steve Jobs ke Apple

Jobs memang disebut-sebut sebagai rohnya Apple, dia kembali dan siap untuk menggegerkan dunia komputer. Jobs mengambil kebijakan-kebijakan yang sangat penting kala itu, mengurangi biaya litbang hampir setengahnya yang dikeluarkan pada tahun 1991 silam, dan menghentikan proyek Lisa sebagai aksi balas dendam dirinya pada penggantinya dulu.

Sampai akhirnya muncullah Powerbook, sebuah komputer portable revolusioner Apple pertama untuk menjawab tantangan LTE (sebuah produk komputer Compaq) yang telah lebih dulu muncul di dunia. kedatangan Powerbook disambut dengan baik, meski tidak se-revolusioner kemuncullannya. Di Powerbook, kita bisa melihat sebuah konsistensi Steve Jobs terhadap design, elegan, dan harga mahal. Karena, bagi Jobs berpendapat “orang cerdas akan selalu memahaminya, dan Apple bisa melakukan segalanya”.

4 tahun berselang, penjualan powerbook tidak begitu memuaskan, sampai akhirnya Steve Jobs mengeluarkan beberapa inovasi terhadap produk-produknya untuk mengangkat nama komputer-komputernya lewat Operating System yang dikenal dengan OS X .

Munculnya Ipod

Apple saat itu seakan tenggelam, dan beberapa tahun kemudian muncul dengan satu inovasi paling bersejarah di Perusahaan tersebut. Semua bertanya-tanya ketika Apple mengumumkan bahwa inovasinya bukanlah sebuah komputer, melainkan sebuah alat pemutar musik portabel kecil yang bisa dibawa kemana-mana dan mampu menampung ribuan lagu.

Produk ini dicemooh banyak orang karena saat itu, produk tersebut dianggap bukanlah sebuah inovasi, karena produk serupa telah ada dan menjadi trend seperti walkman atau discman, yang apabila dibandingkan dengan harga yang dikeluarkan Apple, kita bisa membeli produk yang sama dengan tiruan walkman sebanyak 8 buah.

Tapi, komentar itu dijawab secara pasti dengan terjualnya jutaan iPod di setiap bulannya. Artinya, banyak iPod yang terjual, secara otomatis meningkatkan penjualan komputer Mac, karena pada awalnya iPod hanya berjalan pada komputer Mac saja lewat aplikasi bernama Itunesnya. Sampai beberapa waktu kemudian, Apple pun menciptakan iPod yang sudah terintegrasi dengan Windows.

Sukses iPod disusul dengan munculnya sebuah music store yang diberi nama iTunes Music Store (ITMS), yang telah mampu mengubah sistem penjualan lagu dengan hanya uang sebesar 99 sen aja, pengguna iPod sudah bisa mendownload secara legal lagu yang mereka sayangi untuk didengar di iPodnya. Hingga saat ini sudah ratusan juta lagu yang berhasil dikukuhkan iPod lewat ITMS nya, artinya semakin banyak pula iPod yang terjual, semakin banyak pula komputer Mac yang terjual di pasaran.

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search