Thursday, January 14, 2021

Masa Depan TV setelah lahirnya Google TV di Android TV Summit 2021

Masa Depan TV setelah lahirnya Google TV di Android TV Summit 2021

Hari ini pertama kali nya saya ngikutin seminar Android TV Summit secara virtual, online, duduk di kursi kerja sambil ngopi dan sambil nulis blog ini di waktu bersamaan, haha. Biasanya, kalo event offline, yang ada bukan ngikutin materi seminar dari para speaker, tapi ktm banyak orang dan ngobrol sana-sini.

Ini seminar kedua yang saya ikutin, dari ketiga event androidtv summit yang diselenggarakan Google secara rutin tiap tahun dan biasanya dilaksanakan di Bangkok untuk regional Asia-Pacific. Awal tahun ini juga genap 4 tahun sudah bagi saya untuk masuk di area OTT Video Content.

Virtual event kali ini sepertinya jadi event yang secara message bahwa TV ke depan akan berubah jadi cukup jelas, AndroidTV ini jadi "threat" buat bisnis "TV Konvensional", baik itu Terestrial TV atau TV Broadcaster, maupun IPTV Operator dan stakeholder lainnya yang gak mau adapt dengan teknologi ini.

Dari IPTV Operator, yang mostly sangat erat dengan Telco Operator sebetulnya paham bahwa IPTV dengan teknologi unicast itu akan declining, Teknologi ke depan akan lebih mengandalkan multicast yang semua jalurnya melalui dan mengandalkan internet, streaming melalui komputasi awan atau lebih dikenal dengan Cloud. Nampaknya udah paham ya kenapa Google itu akan menguasai bisnis masa depan, hehe.

Mindset Telco, dasarnya tentu saja sangat mulia, semua tentang kedaulatan data. Telco dengan IPTV Unicast nya saat ini ingin memastikan bahwa data pelanggan menjadi salah satu hal yang harus stay di Operator, tidak di transfer dan dinikmati oleh pihak lain dalam hal ini Google.

Nah, buat temen2 yang masih belum paham kenapa, STB (Set Top Box) yang ada di rumah temen2 kalo berlangganan TV Cable itu skrg menggunakan platform yang namanya AOSP (Android Open Source Platform), yang bisa di full customized oleh operator dan tentunya di host di premises-nya operator itu sendiri. Kelemahannya tentu saja akan beda experience nya dengan OS AndroidTV yang ada skrg, AOSP tidak terkoneksi langsung dengan AndroidTV bawaan Google yang skrg bisa dinikmati temen2 di banyak SmartTV. Contoh, jika ada update di satu aplikasi yang di AndroidTV maka versi update tersebut tidak otomatis available di STB yang pake AOSP, harus di install manual oleh operator. Bahkan masalah yang commons di AOSP adalah, Google tidak akan menyediakan support dan update apapun untuk aplikasi2 terbitan Google semisal Youtube di AOSP.

Problem bagi operator dan tv broadcaster kalo gak adapt adalah kenyataan bahwa kita gak bisa membendung arus OTT Video Provider berdatangan, Netflix, Disney+, Amazon Prime, HBO GO, dll yang jelas kepentingan mereka adalah seberapa cepat mereka melakukan penetrasi market dengan bekerjasama dengan siapa saja, termasuk Android TV. Selain itu, kita juga tidak bisa membendung OEM untuk berbisnis perangkat yang sudah support AndroidTV di dalamnya, contohnya aja Mi Box, dan Android TV box lainnya.

Jika sudah begini, apa yang harus dilakukan oleh "Pemain TV Konvensional dan seluruh stakeholdernya". Nah ini memang jadi PR, sekali lagi kita juga harus paham bahwa kenyataan teknologi telah mengubah segalanya memang sudah tidak bisa dihindari, bahkan sudah jadi hak bagi semua manusia, betul?

Yang pasti, sekali lagi hanya melalui jalur politik lewat produk regulasi nya ini semua bisa diatur. Tapi, apakah kita sekuat itu? Yahh kita lihat saja. Yang pasti, sambil nunggu saya yakin semua yang terancam, lagi nyiapin kuda-kuda untuk bertahan, atah nyerang balik.

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search