Sunday, January 17, 2021

Menjadi pendengar yang baik dalam sebuah leaderships

Menjadi pendengar yang baik dalam sebuah leaderships

Menjadi seorang leader yang baik, tentu saja harapan bagi semua leader dan calon leader. Tapi, terkadang keahlian mendasar seorang leader akan hal satu ini terkadang selalu menjadi hal yang disepelekan. Bahkan biasanya ketika seseorang sudah menjadi leader, maka selalu diartikan bahwa semua orang yang dia pimpin harus mendengarkan dirinya, padahal leader dan boss itu beda jauh, hehe.

Nah, apa sih skill mendasar yang selalu disepelekan itu? Jawabannya adalah "mendengarkan" atau dalam bahasa Inggris-nya adalah "listening". Iya mendengarkan adalah hal yang terlihat mudah, tapi sangat susah dijalankan, apalagi bagi seorang leader yang kadang suka lupa antara menjadi leader dan menjadi boss. Dalam beberapa artikel kita selalu dengar bahwa bedanya kalo boss itu "menyuruh" sementara leader itu "mengarahkan".

Balik lagi ke topik kita kali ini tentang "listening". Coba perhatikan beberapa pertanyaan berikut: Apa yang kamu lakukan terhadap produk kamu misalkan supaya produk kamu itu menjadi lebih baik? Jawabnya tentu saja mendengarkan apa kata customer produk kamu itu. Terus, apa yang harus kamu lakukan supaya hubungan kamu dengan pasangan kamu menjadi lebih baik? Jawabannya bisa saja jujur, tapi yang paling tepat menurut saya itu saling mendengarkan satu sama lain.

Mendengarkan seseorang ngomong sama artinya dengan kita menghormati dan menghargai orang tersebut, orang akan merasa nyaman, percaya ketika melihat bahwa kita mendengarkan orang tersebut ketika mereka berbicara. Dengan orang percaya dan nyaman dengan kita, maka ketika kita berbicara balik ke mereka maka akan jauh lebih mudah untuk mereka dengar kembali.

Kenapa mendengarkan itu sangat penting bagi leaderships? Menurut saya, tergantung kamu memahami apa arti dari leaderships itu sendiri, yang menurut saya juga leaderships itu adalah tentang bagaimana kita bisa memotivasi seseorang atau kelompok untuk melakukan sesuatu agar apa yang diingingkan (goal) bisa tercapai.

Nah, bagaimana sih caranya bisa dikatakan menjadi pendengar yang baik dalam leaderships. Berikut beberapa hal yang sering saya lakukan ketika saya ada dalam posisi menjadi seorang leader:

Pertama, berikan perhatian ke orang yang kita dengarkan dengan sepenuh hati dan jangan merasa kita sudah tau dengan apa yang akan dibicarakan orang tersebut. Kedua, Tunjukkan kalo kamu benar-benar sedang mendengarkan, caranya itu ya dengan memastikan pandangan kamu itu ya ke orang itu, jangan ke mana-mana, larak lirik sana sini. Ketiga, beri saran/feedbcak yang pasti sesuai dengan permasalahan atau pembicaraan yang disampaikan orang itu, jadi ketika kamu dengerin orang tersebut kamu harus bisa memahami pembicaraan orang tersebut. Keempat, jangan menghakimi orang tersebut dengan opini yang sifatnya subyektif, atau karena topiknya kamu gak suka, jadi harus seobyektif mungkin terhadap apa yang sedang kamu dengarkan. Kelima, kasih response di saat yang tepat, jangan motong pembicaraan orang karena merasa kita sudah paham akan permasalah orang tersebut.

Tentu saja itu bukan pekerjaan mudah, apalagi seorang leader tidak menjadi leader bagi satu atau dua orang, bisa jadi lebih dari itu. Permasalahan yang sangat kompleks, beragam, bahkan issue yang belum pernah sama sekali kita alami misalkan. Tapi hal tersebut akan terlihat baik ketika semua yang kita lakukan itu adalah menjadi pendengar yang baik tentu saja.

Mendengarkan bagi seorang leader-pun juga merupakan sebuah kewajiban bagi seorang lader. Karena dengan begitu, ketika kita bisa menjadi tempat bagi orang atau bahkan team kita untuk menyampaikan keluh kesah misal, tekanan, curhatan yang bisa berakibat buruk juga bagi perusahaan makan secara tidak langsung, kita bisa menyelematkan perusahaan kita dari dampak buruk yang bisa saja terjadi jika semua itu tidak tertangani dengan baik.

Berdasarkan apa yang saya baca dari sebuah artikel di Forbes, saya ingin coba menyalin beberapa data yang mungkin bisa bermanfaat untuk kita jadikan acuan betapa pentingnya "mendengarkan" itu:

1. 85% dari apa yang kita ketahui, itu katanya berasal dari apa yang kita dengar. Konsep ini persis ketika saya belajar mengaji, kata guru ngaji saya bilang, cara belajar cepat untuk bisa mengaji adalah, mendengarkan orang lain yang sedang mengaji dan memperhatikan huruf2 di Al Quran dari apa yang sedang dibaca orang tersebut.

2. Tingkat pemahaman manusia umumnya hanya sekitar 25%

3. Kita itu ternyata tiap hari rata2 menghabiskan waktu kita 45% untuk mendengar, 30% untuk ngomong, 16% baca dan 9% untuk menulis.

4. Kurang dari 2% seorang professional memiliki pendidikan formal atau belajar memahami dan meningkatkan kemampuan mereka di urusan mendengarkan.

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search