Sunday, January 17, 2021

Memahami dengan jelas apa itu Lean Startup

Memahami dengan jelas apa itu Lean Startup

Dalam bukunya Eric Ries yang berjudul The Lean Startup kurang lebih menegaskan bahwa kegagalan kita menjalankan sebuah bisnis rintisan itu diakibatkan karena banyak dari pelaku usaha rintisan yang selalu beranggapan bahwa pengetahuan mereka tentang teori manajemen dan manajemen yang mereka kuasai selama ini bisa diimplementasikan dan membawa sebuah perusahan rintisan menjadi sukses. Sementara Ries dalam bukunya itu bilang bahwa "Perusahaan Rintisan" itu sangatlah berbeda sama sekali.

Ries menyebutkan bahwa istilah "Perusahaan Rintisan" merupakan hal yang dilakukan oleh manusia untuk menciptkan sebuah produk dalam kondisi dan situasi yang penuh dengan ketidakpastian seperti sekarang-sekarang ini. Makannya konsep "Lean Startup" itu sangat menjadi minat bagi para pelaku perusahaan untuk memulai usaha mereka sekarang-sekarang ini.

Fokus dari buku ini teradapat pada bagaimana kita itu membangun sebuah produk, dan kerangka/framework dengan tujuan untuk mengoptimalkan semua sumber daya untuk mencapai target sebuah produk untuk tetap tumbuh yang di Ries sampaikan atau gambarkan pada segitiga di bawah ini:


Sekilas konsep di atas hampir mirip dengan konsep Golden Circle-nya Simon Sinek, di mana Why (Vision), How (Strategy), What (Product). Sementara titik utama dari buku nya Ries  jauh lebih ke "What".

Berdasarkan apa yang disampaikan Ries di dalam bukunya yang menurut dia ada 2 alasan kenapa "Perusahaan Rintisan" itu gagal:


1. Terlalu banyak rencana. 

2. Mengesampingkan mindset mannajemen lama atau lebih mengadopsi pendekatan "just do it alias lakukan saja dulu".


Tapi sekali lagi saya hanya sekedar mengingatkan bahwa meskipun buku ini sangat populer dan menjadi referensi/rujukan bagi para pelaku perusahaan rintisan, bukan berarti buku ini bisa menjawab semua permasalahan kita ketika menjalankan perusaahaan rintisan tersebut. Karena, perlu kita sadari bahwa berdasarkan data lebih dari 90% perusahaan rintisan itu gagal, dan alasan pertama yang menyebabkan perusahaan rintisan gagal adalah, kurangnya pasar dan produk yang kita bikin tidak cocok dengan kebutuhan pasar.


Lalu, apa yang bisa kita lakukan supaya kita tidak terjebak dalam memahami konsep dari Lean Startup itu sendiri. Berikut adalah 5 hal yang bisa kamu pahami lebih lanjut:


1. Belajar! Jadi, niatkan diri kita untuk mempelajari sesuatu apapun hasilnya. Jangan terfokus kepada menjual! Don't Sell, Learn.

2. Jangan terlalu banyak bereksperimen, tapi yang harus kamu lakukan adalah melakukan validasi terhadap produk kamu tersebut.

3. Agile itu tidak selalu berarti kamu sedang belajar. Kita paham bahwa sebagai perusahaan rintisan selalu memastikan bahwa organisasi kita itu Agile atau lincah dan flexible, jadi keputusan apapun dilakukan dengan sangat cepat, tapi lantas tidak membuat perusahaan kita "Lean". Lean itu bukan berarti bergerak cepat, tapi belajar cepat. Banyak dari kita atau pelaku Startup saat ini fous di "build" tanpa memikirkan siklus dari tujuan apa yang sedang kita bangun.

4. Berani salah! Karena belajar itu tentang bagaimana kita paham bahwa kita sudah membuat kesalahan dan memperbaiki-nya.

5. Paham kapan kita mencapai "Minimum Viable Product (MVP)". MVP adalah versi produk yang seminimal mungkin tapi sudah bisa dicoba oleh pasar sehingga kita dapet feedback atau mem-validasi product tersebut dengan "minimal effort".

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search